hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein

Jawabanterverifikasi Hallo Rudy, kakak bantu jawab yaa:) Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein sebagai akibat gangguan fungsi glomerulus. Glomerulus memiliki peranan sebagai tempat filtrasi darah, yaitu proses penyaringan sel darah serta protein darah dan menghasilkan urin primer/ filtrat glomerulus. Tapi warna urine ini bisa berubah bila ternyata ada yang tidak beres dengan fungsi organ-organ tubuh tertentu. Sederhananya, hasil dari tes urine bisa menunjukkan gejala awal dari penyakit. Baca juga: 6 Warna Urine Jadi Tanda Kesehatan. Tes urine ini dinilai berdasarkan penampilan fisiknya. Misalnya, dilihat dari warna, kejernihan, dan baunya. WaOde Asriyani (P00320013137) Perbedaan Hasil Pemeriksaan Sedimen Urine Yang Diperiksa Kurang Dari Satu Jam Dan Lebih Dari Satu Jam Pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Dibimbing oleh ibu Sitti UrinePak Riko mengandung protein menunjukkan bahwa proses pembentukan urine tidak berlangsung sempurna. Perhatikan tahapan bentukan urine berikut! Filtrasi: penyaringan zat sisa metabolisme oleh glomerulus untuk menghasilkan urine primer. Urine primer masih mengandung glukosa, garam, dan asam amino. Tetapi protein sudah ditemukan pada tahap ini. Berdasarkanhasil pemeriksaan, pada laki-laki dan perempuan keduanya positif mengandung nitrogen, yang berarti terdapat kandungan nitrit dalam urine. Hasil ini mengindikasi terdapat bakteri yang dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit, atau sampel urine yang diambil telah berada di kandung kemih selama 4 jam atau lebih. hình xăm con chó của huỳnh phương. Berikut ini adalah soal-soal materi sistem ekskresi untuk siswa SMA kelas XI. Kunci jawaban di bawah soal. 1. Perhatikan beberapa organ tubuh manusia di bawah ini! 1. paru-paru 2. jantung 3. ginjal 4. lambung 5. limpa Di antara organ tersebut yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 5 e. 4 dan 5 2. Bagian-bagian ginjal dari luar ke dalam adalah…. a. pelvis-medula-korteks b. korteks-medula-pelvis c. medula-korteks-pelvis d. korteks-pelvis-medula e. medula-pelvis-korteks 3. Hasil tes urine Bu Siska menunjukkan adanya glukosa. Hal ini disebabkan adanya kelainan fungsi ginjal dalam proses …. a. filtrasi b. augmentasi c. reabsorpsi d. defekasi e. ekskresi 4. Perhatikan tabel hasil tes urin di bawah ini Urin Amir dites benedict hasil Hijau, dites biuret hasil Kekuningan Urin Budi dites benedict hasil Biru muda, dites biuret hasil Ungu Urin Adi dites benedict hasil Merah bata, dites biuret hasil Kekuningan Dari tabel di atas Budi dan Adi mengalami kelainan…. a. albuminuria dan diabetes mellitus b. diabetes mellitus dan albuminuria c. albuminuria dan diabetes insipidus d. diabetes insipidus dan diabetes mellitus e. diabetes mellitus dan kerusakan nefron 5. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. a. tubulus kontortus proximal b. glomerulus c. tubulus kontortus distal d. kapsul Bowman e. tubulus renalis 6. Perhatikan beberapa gangguan berikut ini! 1. radang pada tubulus proximal 2. kekurangan hormon antidiuretik 3. radang pada pankreas 4. radang pada hati Gangguan yang menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal adalah …. a. 1 dan 2 b. 3 dan 4 c. 2 dan 3 d. 1 dan 4 e. 2 dan 4 7. Organ tubuh yang mempunyai fungsi menghasilkan bilirubin adalah ….. a. hati b. kulit c. paru-paru d. ginjal e. pancreasBelum paham tentang pembentukan bilirubin? Baca dulu artikel iniBilirubin Fungsi dan Proses Pembentukannya 8. Yang akan terjadi apabila terjadi sekresi ADH yang berlebihan adalah…. a. pengeluaran urin sangat banyak b. ginjal giat menyaring plasma darah c. terjadi reabsorbsi glukosa d. warna urin menjadi sangat pekat e. tidak terjadi filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi 9. Peran hati dalam memudahkan pencernaan lemak adalah dengan…. a. menawarkan racun yang ada pada lemak b. mengubah lemak menjadi glukosa c. menghasilkan cairan empedu d. mendegradasi lemak menjadi asam amino e. mengurangi kadar kolesterol 10. Perhatikan keterangan di bawah ini 1. tempat pembongkaran sel darah merah 2. tempat sintesis asam lemak 3. mengubah glukosa menjadi glikogen 4. tempat penyimpanan vitamin C dari keterangan di atas yang meupakan fungsi dari hati adalah…. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 4 e. 2 dan 3 11. Yang terjadi apabila hati sebagai organ ekskresi mengalami kerusakan adalah…. a. dalam tubuh banyak terdapat senyawa toksik b. tubuh akan mengalami kekurangan cairan c. pencernaan lemak di usus akan terganggu d. gagal melakukan sintesis protein e. pembentukan bilirubin terganggu 12. Selaput pembungkus paru-paru disebut…. a. pleura b. bronkus c. epicardium d. diafragma e. trakhea 13. Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah…. a. menyerap O2 b. mengeluarkan CO2 c. membersihkan darah d. mensekresikan bilirubin e. mengeluarkan urea 14. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah…. a. ginjal dan paru-paru b. ginjal dan kulit c. paru-paru dan jantung d. paru-paru dan kulit e. hati dan kulit 15. Di bawah ini merupakan faktor yang TIDAK mempengaruhi pengeluaran keringat pada manusia adalah…. a. emosi b. umur c. suhu d. rangsangan saraf e. aktivitas 16. Perhatikan gambar berikut Bagian kulit yang berfungsi menghasilkan keringat ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 17. Fungsi keringat yang diekskresikan kulit adalah untuk…. a. menjaga kelembaban kulit b. mencegah kerusakan enzim tubuh c. menjaga kelangsungan hidup melanosit d. melindungi dari infeksi bakteri e. menghindari kerusakan kulit 18. Anjing tidak memiliki kelenjar keringat, cara anjing untuk mengurangi panas dalam tubuhnya adalah dengan cara…. a. jarang bergerak aktif b. sering minum air c. membuka mulut cukup lebar d. mengkibas-kibaskan ekornya e. duduk diam tak bergerak 19. Alat ekskresi pada serangga berupa…. a. kloaka b. pembuluh Malpighi c. ginjal d. saluran urogenital e. trakhea 20. Ikan air tawar akan banyak mengeluarkan urin dan sedikit minum air karena…. a. kadar mineral di air tawar rendah sehingga air dari lingkungan akan berosmosis ke dalam tubuh ikan b. kadar mineral di air tawar rendah sehingga air dari dalam tubuh akan berosmosis ke luar lingkungan c. kadar mineral di air tawar cukup tinggi sehingga air dari lingkungan akan berosmosis ke dalam tubuh ikan d. kadar mineral di air tawar cukup tinggi sehingga air dari dalam tubuh ikan akan berosmosis ke luar lingkungan e. kadar mineral di air tawar sama dengan kadar mineral dalam tubuh ikan sehingga ikan tidak banyak minum air Kunci jawaban – Pertanyaan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa urine mengandung protein hanyalah salah satu dari beragam pertanyaan yang bakal diajukan waktu ujian. Karena pada saat sebuah materi rampung diajarkan, pengajar bakal membuat pertanyaan seperti ini pada para peserta didiknya. Maksudnya yaitu untuk mengukur pemahaman para siswa terhadap bahan yang diajarkan. Guna mengukur pencapaian para peserta didik atas pedoman yang telah digariskan oleh pedoman yang diberikan dalam kurikulum. Baca Juga Jawaban Soal Fotosintesis Pada Tumbuhan Paling Banyak Berlangsung Pada Jaringan Para siswa bisa menggunakan penjelasan tambahan yang diberikan pada artikel ini untuk belajar supaya dapat membuahkan hasil yang lebih tinggi. Berikut adalah jawaban dan penjelasan komplitnya. Pertanyaan Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi ... Jawaban kontortus Baca Juga Jawaban Soal Di Bawah Ini Yang Bukan Merupakan Tumbuhan Sebagai Produsen Adalah? Penjelasan Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein sebagai akibat gangguan fungsi glomerulus. - Setiap makhluk hidup, termasuk manusia pastinya akan melakukan proses eksresi. Eksresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda yang tidak dimanfaatkan lagi di dalam tubuh. Bentuk eksresi pada manusia yang pertama adalah buang air kecil. Zat sisa yang dibuang adalah urine. Alat eksresi yang terdapat pada manusia terdiri dari ginjal, kulit, paru-paru, dan juga Warga Jakarta Utara, Kini Bikin SKCK, Tes Urin, hingga Bayar Pajak Bisa di Mall Pembentukan urine Proses pembentukan urine merupakan cara alami yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan racun dan kelebihan kadar air. Dampaknya itu kesehatan di dalam tubuh akan tetap terjaga. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi oleh tubuh, akan semakin banyak urine yang dikeluarkan. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkana zat sisa metabolisme berupa urea, zat sisa empedu dan garam dalam bentuk zat berlarut dalam air. Urine dibentuk di nefron dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah dengan bahan-bahan bermanfaat. Itu tersisa bahan yang tidak berguna. Nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urine. Sebelum jadi urine, di dalam ginjal akan diproses terlebih dahulu. Baca juga Sistem Ekskresi Manusia Ada tiga proses dalam pembentukan urine, yakni Filtrasi penyaringan Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsul bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer. Awalnya darah masuk ke glomerulus melalui arteriol affrent dan terjadi filtrasi. Urine primer akan memasuki kapsul bowman. Pada proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan mengembangnya arteriol afferent. Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring. Sementara molekul-molekul yang berukuran kecil, seperti garam, asam amino dan gula dapat disaring sampai menjadi bagian dari urin primer. Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine seseorang mengandung glukosa, hal ini dapat terjadi sebagai akibat terganggunya fungsi glomerulus. Reabsorpsi penyerapan kembali Reabsorpsi merupakan proses diserapnya kembali zat-zat yang masih bermanfaat untuk tubuh. Zat-zat yang diserap kembali oleh darah seperti, glukosa, asam amino, dan ion-ion anorganik. Proses tersebut terjadi karena transpor aktif. Di mana hasil dari reabsorpsi urine primer adalah urine sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea. Baca juga Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya menghasilkan urine sekunder. Urin sekunder akan masuk ke lengkung henle menuju tubulus kontortus saat melewati lengkung henle desenden, air berosmosis keluar. Sehingga volume urin sekunder menuruna dan menjadi pekat. Augmentasi pengeluaran zat Urine sekunder dari lengkung henle asende akan masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi, yaitu proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen, ion kalium, NH3 dan kreatinin. Pengeluaran hidrogen membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air, konsentrasi urin semakin pekat. Baca juga Mengenal Inkontinensia Urin, Penyakit Ngompol Orang Dewasa Setelah urine masuk pelvis renalis dan menuju ureter, akan dialirkan ke vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu. Pengeluaran urin diatur oleh otot-otot sfingter. Kandung kemih hanya mampu menampung kurang lebih 300 mililiter. Kadung kemih di kendalikan oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari plexus hipogastrik. Faktor yang memengaruhi produksi urine Pada proses pembentukan urin selalu melalui tahapan yang sama. Jumlah urine primer yang terbentuk setiap hari kurang lebih 150-170 liter. Tapi hanya 1-1,5 liter urine yang dikeluarkan. Jumlah urine yang dikeluarkan disetiap harinya dapat dipengaruhi tiga faktor, yakni Air yang dikonsumsi Konsumsi air yang banyak kosentrasi protein darah akan turun. Air dalam darah akan membuat tekanan koloid lebih kecil, maka proses penyerapan tidak berjalan maksimal. Itu membuat intensitas buang air kecil lebih sering. Baca juga Perlukah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari? Hormon Anti Diuretik ADH Hormon ADH dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior. Hormon ADH memengaruhi proses penyerapan air oleh dinding tubulus. Jika ADH banyak, penyerapan air oleh dinding tubulus akan meningkat, sehingga urine yang terbentuk sedikit. Sebaliknya jika ADH kurang, penyerapan air oleh dinding tubulus menurun, sehingga dihasilkan banyak urine. Suhu Suhu panas atau mengeluarkan keringat, konsentrasi air dalam darah turun mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urin yang di hasilkan sedikit. Sebaliknya jika suhu udara dingin konsentrasi air dalam darah naik sehingga menghalangi sekresi ADH maka produksi urin banyak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Ada beragam pilihan tes yang dapat dilakukan untuk memeriksa organ-organ di tubuh Anda. Jenis pemeriksaan yang sering digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan adalah tes urine yang penting bagi sistem urologi perkemihan Anda. Yuk, kenali fungsi pemeriksaan urine dan apa saja jenis dari pengujian air kencing berikut ini! Apa itu tes urine? Tes urine urinalisis adalah metode pemeriksaan yang menggunakan urine sebagai pendeteksi adanya gangguan dalam tubuh. Uji sampel urine biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang berkaitan dengan saluran kemih. Sebagai contoh, infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga diabetes diperiksa lewat tes ini. Anda mungkin juga akan menjalani pemeriksaan ini ketika dirawat di rumah sakit, sebelum operasi, atau ketika sedang hamil. Urinalisis umumnya memeriksa warna, konsentrasi, komposisi, hingga bau urine. Hasil urinalisis yang menunjukkan adanya ketidaknormalan sering memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap penyebabnya. Fungsi tes urine Proses pembentukan urine tidak terjadi begitu saja, melainkan melibatkan ginjal, ureter, kandung kemih, serta uretra. Organ-organ tersebut adalah bagian dari saluran kemih yang berperan penting dalam menyaring limbah dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. Apabila salah satu atau beberapa dari komponen tersebut rusak, tentu akan memengaruhi urine. Baik itu, volume, warna, tekstur, hingga kandungan di dalamnya. Makaa dari itu, tes urine diperluka untuk menilai, apakah ada perubahan pada urine yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Berikut ini beberapa fungsi dari prosedur uji urine. Bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Mendiagnosis masalah kesehatan jika mengalami gejala tertentu. Memantau kondisi kesehatan jika telah didiagnosis menderita penyakit. Menilai fungsi ginjal sebelum operasi. Memantau perkembangan kehamilan yang tidak normal, seperti diabetes gestasional. Ciri-ciri Urine yang Normal Menurut Warna, Bau, dan Jumlahnya Apa saja yang perlu dipersiapkan? Jika hanya akan menjalankan prosedur urinalisis, Anda biasanya diperbolehkan makan dan minum sebelum tes urine dilakukan. Apabila Anda melakukan pengujian lain pada waktu yang bersamaan, berpuasa dalam jangka waktu tertentu mungkin perlu dilakukan. Anda tidak perlu khawatir mengingat dokter akan memberitahu instruksi yang jelas mengenai hal yang perlu dipersiapkan sebelum pemeriksaan. Adakalnya obat dan suplemen, baik dari resep maupun tanpa resep dokter, memengaruhi hasil tes. Oleh sebab itu, konsultasikan ke dokter tentang obat, vitamin, atau suplemen yang Anda konsumsi sebelum uji urine. Bagaimana tes urine dilakukan? Sampel untuk tes urine biasanya dilakukan tergantung kondisi Anda, entah itu dilakukan di rumah atau ruangan dokter. Pada umumnya, dokter akan memberikan wadah untuk sampel urine dan Anda diminta untuk mengambil sampel pada pagi hari dan diambil urin pancaran tengah. Anda dapat memulai mengambil sampel air kencing dengan langkah berikut ini. Buang air kecil sedikit di toilet pancaran pertama. Letakkan wadah ke dekat aliran urine. Kumpulkan urine sekitar 30-59 ml ke dalam wadah pada pancaran kedua. Tuntaskan buang air kecil. Berikan sampel urine sesuai petunjuk dokter. Sampel urine biasanya akan efektif digunakan dalam pengujian jika dibawa ke rumah sakit dalam waktu 60 menit setelah pengambilan. Jika tidak memungkinkan, sebaiknya sampel dimasukkan ke dalam lemari es atau ditambahkan pengawet sesuai anjuran dokter. Selama urinalisis berlangsung, sampel urin Anda yang telah diletakkan di dalam wadah akan diperiksa melalui cara berikut ini Pemeriksaan visual Selama tes visual urine, petugas laboratorium akan mengamati tampilan urine secara langsung. Hal ini meliputi beberapa hal, mulai dari tingkat kejernihan, bau, hingga warna urine. Salah satu tanda Anda mengalami penyakit tertentu yang ditunjukkan lewat visual urine adalah kencing berbusa dan berbau tidak sedap. Pemeriksaan mikroskopis Dengan bantuan mikroskop, jenis tes urine ini ternyata tidak dilakukan oleh semua orang. Pemeriksaan mikroskopis biasanya akan dilakukan ketika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya hal yang tidak biasa pada pemeriksaan visual atau dipstick. Pengujian ini akan menganalisis sedimen urine, yaitu air kencing yang zat kimianya telah terpisah dengan memusatnya beberapa senyawa di dasar tabung. Cairan di atas tabung kemudian akan dibuang dan tetesan urine yang tersisa akan diperiksa dengan bantuan mikroskop. Berikut ini beberapa senyawa yang dianggap penting dalam pemeriksaan mikroskopis. Sel darah putih leukosit dalam urine untuk menunjukkan adanya infeksi. Sel darah merah eritrosit yang merupakan tanda penyakit ginjal dan gangguan darah. Bakteri atau ragi sebagai tanda infeksi. Kristal, yang menandakan batu ginjal. Epitel dalam urine berjumlah banyak pertanda tumor, infeksi dan penyakit ginjal. Begini Akibat Jika Anda Terlalu Sering Menahan Kencing Tes dipstick Tes dipstick adalah pemeriksaan urine yang menggunakan stik plastik tipis dan dimasukkan ke dalam sampel urine Anda. Stik plastik biasanya akan berubah warna jika ada zat tertentu dengan kadar berlebihan yang terkandung dalam urine. Metode ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi beberapa hal, seperti Keasaman pH Tes tingkat pH urine adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur keasaman dan basa urine Anda. Tes ini adalah prosedur yang sederhana dan tidak menyakitkan. Beberapa penyakit, diet, dan obat akan memengaruhi kadar asam atau basa urine Anda, seperti Acetazolamide, Amonium klorida, Methenamine mandelate, Potassium citrate, Natrium bikarbonat, dan Diuretik tiazid. Tingkat keasaman atau basa yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya penyakit ginjal atau masalah pada saluran kencing. Konsentrasi atau kekentalan urine Pemeriksaan ini biasanya hanya memperlihatkan seberapa pekat urine Anda. Semakin kental urine, artinya semakin sedikit cairan yang didapatkan tubuh dari minuman. Sementara itu, ketika Anda minum air dalam jumlah banyak dalam waktu singkat atau mendapatkan infus cairan, urine mungkin akan terlihat seperti air biasa. Selain kedua komponen tersebut, ada beberapa senyawa lainnya yang juga turut diperhatikan saat tes dipstik. Protein, urine yang mengandung protein pertanda ada masalah ginjal. Gula yang mengindikasikan Anda menyandang diabetes, tetapi dibutuhkan pemeriksaan lanjutan. Bilirubin, yang seharusnya dibawa oleh darah untuk disalurkan ke hati. Darah, yang umumnya menjadi gejala sakit ginjal dan kandung kemih. Tes urine bisa dilakukan sendiri maupun digabungkan bersama dengan pemeriksaan lainnya. Dokter nantinya menentukan pemeriksaan mana yang sesuai dengan kebutuhkan dan kondisi Anda. Jenis tes urine lainnya Tes urine urinalisis tidak hanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit urologi, melainkan masalah kesehatan lainnya. Selain ketiga tahapan urinalisis yang telah disebutkan, ada pemeriksaan urine lainnya yang ternyata cukup penting, yaitu uji urine katekolamin. Pemeriksaan urine katekolamin adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur jumlah beberapa hormon dalam urine, yaitu epinephrine, norepinephrine, metanephrine, dan dopamine. Katekolamin ini terbuat dari jaringan saraf, otak, dan kelenjar adrenal. Hormon ini juga membantu tubuh merespon stres atau ketakutan dan mempersiapkan tubuh terhadap reaksi fight or flight. Katekolamin juga dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, pernapasan, hingga tingkat kewaspadaan Anda. Selain itu, hormon ini juga menurunkan jumlah darah ke kulit dan usus, serta meningkatkan aliran darah ke organ penting lainnya. Tes urine katekolamin ini diperlukan untuk melihat gejala dari pheochromocytoma, yaitu jenis tumor yang tumbuh pada kelenjar adrenal. Kebanyakan kasus menunjukkan bahwa tumor ini bersifat jinak, alias bukan kanker. Walaupun demikian, pheochromocytoma tetap perlu diangkat karena dapat mengganggu fungsi normal adrenal. Selain mendeteksi adanya tumor, pemeriksaan ini juga dianjurkan untuk anak-anak yang diduga mengalami neuroblastoma. Pasalnya, penyakit ini sering dimulai di kelenjar adrenal, sehingga dapat meningkatkan jumlah katekolamin. Prosedur dari uji urine ini mirip dengan urinalisis pada umumnya. Namun, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi makanan tertentu sebelum melakukan pemeriksaan. Dengan demikian, hasil uji urine mungkin tidak akan terganggu oleh senyawa dari makanan yang Anda konsumsi. Urologis, Dokter Spesialis yang Menangani Masalah Urologi Cara membaca hasil tes urine Pada dasarnya, hasil tes urine akan dijelaskan secara rinci oleh dokter Anda. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu khawatir karena dokter akan memberitahu dalam bahasa yang mudah dimengerti. Begini, hasil dari uji urine sebenarnya memiliki banyak interpretasi. Temuan yang tidak biasa adalah sebuah peringatan bahwa ada sesuatu yang salah dan perlu didiagnosis lebih lanjut. Sebagai contoh, pemeriksaan pH urine akan menunjukkan kadar asam-basa dalam urine Anda. Nilai rata-rata pH urine adalah 6,0. Namun, angka tersebut juga bisa berubah antara 4,5-8,0. Jika hasil pH urine Anda berada di bawah 5,0 artinya urine bersifat asam. Sementara itu, hasil yang lebih tinggi dari 8,0 menandakan sifat basa. Apabila angkanya tergolong rendah, Anda mungkin berisiko terhadap batu ginjal. Oleh sebab itu, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein